Posted by: mbadeni | December 30, 2008

Ketika Tuhan ikut campur

Bukankah mestinya memang begitu? Semua aspek kehidupan baik manusia, hewan maupun penghijau bumi kita tumbuhan itu semua adalah bentuk campur tangan Tuhan?

Kadang kita baru terasa hidup kita dicampurtangani Tuhan ketika sesuatu sudah berjalan tidak semestinya. Atau tidak pas dengan keinginan kita. Atau sebenernya memang pas hanya kita saja yang tidak sadar…

 

Begitulah…saya jarang nulis…baru sekarang ngeblog lagi..

Kurang lebih juga karena mood buruk yang diakibatkan permainan nasib yang aneh bin ajaib (versi saya).

 

Saya adalah arsitek. Semua hal serba terencana. Sebelum ada rumah pastilah ada pondasi..diawal semua itu harus ada master plan terlebih dahulu, kunci terpenting menentukan berhasil dan indahnya atau tidak wujud akhir dari sebuah rumah…

Saya adalah sanguinis sejati…yang tahunya hal-hal impact. Malas berencana tapi maunya sukses,hepi end dan tak ada yang meleset…

Kombinasi dari keduanya menghasilkan grand planning amburadul yang pastinya penuh dengan coba-coba dan area safety zone. Percobaan analisis yang buruk, keraguan untuk hal baru, dan hasil akhirnya adalah NOTHING..

 

Saya sangat senang bermain. Kadangkala obyek mainan adalah hidup saya sendiri. Begitulah caranya agar tidak bosan dan terus-menerus mengeluh atas sesuatu hal yang tidak pas dalam hidup saya. Karena dalam sebuah permainan ada yang menang dan kalah. Tidak boleh menangis atau menyumpah apalagi membunuh orang…harus legowo

Mungkin dalam hal ini bolehlah saya ibaratkan Tuhan sebagai wasit. Yang berhak nyempriitt ketika saya melanggar batas, berbuat curang dan mengalami kekalahan. Yang berhak juga mengalungkan medali emas ketika kemenangan itu saya raih…

 

Obsesi kadang mengalahkan segalanya. Perjalanan ¾ permainan yang mulus membuat saya takabur. Merasa tahu bahwa sayalah yang akan dikalungi medali emas. Bahwa permainan akan segera berhenti ¼ jalan lagi. Bahwa apa yang selama ini saya inginkan akan tercapai.

Dan tertawa sombonglah saya. HUAHAHAHAHA…..

Dan teman kerabat sanak saudara ikut tertawa atas hasil akhir yang kasat mata sudah pasti akan saya menangkan itu. Tertawa bersama berarti akan ada euforia bersama bukan? Kaum sosialita seperti kami sangat hobi bersenang-senang, menghamburkn uang dalam dunia hedonisme atas suatu hal yang sebenarnya kami tidak peduli kebahagiaan siapa yang penting dimana ada pesta disitulah kami berada!!!!

Sekelompok sanguinis berkedok kaum intelektual, itulah kami.

 

Ada hari dimana Ramzy, malaikat kecil saya yang berusia 2,5 tahun, terlalu banyak tertawa. Banyak bercanda . Terlalu bahagia.

Maka pada hari yang sama dia akan mengalami kesedihan dengan porsi yang sama. Banyak menangis, banyak teguran dan kesedihan yang berlarut-larut.

Berbanding terbalik dengan apa yang terjadi sebelumnya.

 

Itulah yang terjadi pada saya.

Hari dimana saya sangat yakin akan suatu hal, adalah hari dimana Tuhan membanting terbalik kenyataan itu di depan saya.

Dan saya tak bisa protes

Tak bisa menangis

Hanya tertawa frustasi

Karena Dia wasitnya

And i’m juz a loser….


Responses

  1. Tuhan pasti akan memberikan jalan yang terbaik….

    Selamat datang lagi mba….. 😀

  2. hehe…halo mas….
    iya nih…penyakit malesku lagi kumat….
    hueee…

  3. Setidak2nya disaat paling loser pun mba deni masih punya ramzy…

    So…

  4. u’re not a loser..

  5. tengku : dan punya DIA..itu yang terpenting toh… believe on what u believe for..
    depi : yeah… i’m on progress to be a winner…at least for the second line…wakkakak

  6. Mosok wasit? Dalang ah…. Dalang yg bebas bikin cerita dan terserah Dia mau memperlakukan kita, para wayang bagaimana…

    Di depan Dia, kita bahkan gak berhak merasa sebagai loser, wong loser dan kata itu sendiri bikinan Dia lho…


Leave a comment

Categories