Posted by: mbadeni | January 5, 2009

Urat Nadi Kehidupan

Siapakah itu? atau…apakah itu?

jawabannya akan berbeda jika ditanyakan pada personal yang berbeda juga. kepentingan yang berbeda tergantung tingkat essential-nya.

tukang bakso akan menjawab urat nadi hidupnya adalah sapi. karena bahan baku pentol bakso tidak lain adalah daging sapi (dengan banyak kanji, tentunya).

tukang parkir akan menjawab urat nadi hidupnya adalah semprit A.K.A peluit. karena kalo tidak disemprit, pengemudi kendaraan yang pura-pura budhek akan melindasnya dengan senang hati.

lain lagi bapak polisi kita yang terhormat. pistol adalah belahan jiwanya. baik untuk sekedar aksi menembak burung dan tokek, ataupun untuk menembak maling jemuran apes yang bergaya kabur ala gangster di depan bapak polisi terhormat ini.

mungkin jawaban anda akan beda dengan mereka. atau saya. atau bapak presiden, misalnya. tapi itu tak jadi soal. hanya kadar ke-eksisan “benda/makhluk” itu toh yang terpenting. tak tergantikan.

kalau saya sendiri, bagi saya yang paling penting adalah ramzy . dan karena ramzy saya masih 2,5 th, tentu dia butuh pengasuh. atau baby sitter sebutan untuk kalangan atas. berhubung gaji mbak ijah tidak mencapai standard UMR ke-baby sitter-an, maka saya tetap menyebut posisinya sebagai mbak ijah. bukan pembantu, babu atau pembokat, dia agak sedikit diatasnya walaupun bisa di multitasking-kan. Jadi posisinya tetaplah mbak ijah.

dan dialah urat nadi saya.

Pekerjaannya bisa dianggap lumayanlah. Tidak bisa dikatakan lebih, tapi setidaknya dia sudah mencapai kapasitas dan bisa diandalkan sebagai “mbak ijah”. Urusan mengasuh ramzy, bolehlah. urusan rumah tangga, okelah. tak ada masalah hanya sedikit perbaikan sana- sini untuk kesalahan sepele.

Berkat dia, saya bisa bekerja dengan tenang , ngeblog dengan tenang, maen facebook dengan gembira, tanpa harus pusing memikirkan urusah rumah yang ruwet dan bikin sembelit itu. Sesekali menelepon rumah, kontrol sedikit…dan segalanya berjalan lancar. Pulang kerja, hanya tinggal bermain dengan ramzy, dan tidur….Bangun pagi sudah ada sarapan dan mobil bersih mengkilap. tinggal santap sambil menikmati gossip di tipi..

ooww…benar-benar life in peace and harmony…

sampai petaka itu datang.

sampai libur panjang akhir tahun celaka itu datang.

mbak ijah minta cuti!!!!!

dengan alasan embahnya sakit-lah, mau mbangun WC-lah (selama ini keluarga mbak ijah kalau mau buang hajat harus menyabung nyawa berlari satu kilometer ke kali berarus deras, melewati rawa dan membelah gunung kapur!!! ini sungguhan, bukan hiperbola!!!)

OOoohhh…tak ingin dilaporkan Disnaker atas kerja rodi di bawah umur yang saya lakukan (fyi, mbak ijah saya masih belasan tahun)..dengan sangat amat terpaksa dan banyak syarat saya mengabulkan permintaan cutinya.

Setengah berharap embahnya yang tua itu jangan mati dulu, setidaknya untuk 10 tahun ini, agar mbak ijah cepat kembali dan tidak pulang-pulang lagi…

dan berharap banyak agar kalaupun pembangunan WC masuk desa itu tidak sukses setidaknya baguslah kalau sementara mereka dilanda sembelit agar tidak sering-sering maraton ke kali

Atau para pria di desa mereka terkena penyakit menular seksual, kebotakan dini, lemah syahwat, disfungsi ereksi, wasir, sehingga tidak ada kemungkinan mbak ijah kawin dalam waktu dekat…

Sungguh Doa yang Tercela….

Dan Tuhan menghukum saya dengan liburan yang sangat melelahkan baik lahir maupun bathin….

Dimulai dengan mengatasi si kecil ramzy yang ternyata tidak semanis wajahnya. Untuk menyuapkan sesendok nasi, saya harus mengejarnya keliling rumah, mengempitnya di paha dan menjejalkan makanan itu ke mulutnya (sungguh ibu yang tak becus). Ramzy membalas penyiksaan itu dengan menyemburkan semua nasi ke wajah saya. Hobinya mengunci diri di kamar, mengacak pakaian di lemari dan mengecat layar TV saya dengan krayon…

Walaupun akhirnya dia mau makan, itupun dengan membiarkannya ber-rollerblade dengan dua keping CD original saya…hiks.. RATM dan SOAD saya yang malang…

Kegiatan selanjutnya tak kalah menyebalkan. Akibat cuaca yang dingin, dengan penuh kasih sayang saya menyiapkan air hangat untuk mandi si kecil.

Balasannya : dia pipis tepat diatas bak air hangat.

Uti membelikan ramzy puzzle.

Balasannya : dia membuang bagian2nya ketika kami pulang naik mobil…Saya harus mengumpulkan sampai malam menyusuri jalan perumahan yang penuh dengan eek anjing. Belum lagi tragedi dikejar siberian husky raksasa yang nongkrong di ujung jalan.

Kami bingung setengah mati mencari si kecil yang ngambek akibat dilarang main tusuk pedang dengan penebah.

Ternyata : dia tidur nyenyak dalam lemari pakaian saya.

Dan setan malaikat kecil saya itu sudah tak mempan dengan berbagai hukuman. dari dicubit, dikunci di garasi yg gelap, dikurung di sarang kecoa, dia tidak menangis. sama sekali tidak.  saya sampai heran. Tapi sekalinya keinginan dia ditolak, menangisnya bisa berjam-jam. dari jeritan ala sinetron hidayah sampai tangisan india. aktingpun dilakukan dari pura-pura membenturkan kepala di dinding, sampai ancaman membanting gelas-piring-pecah belah yang bisa dia gapai.

Teror liburan tidak berakhir di ramzy. Cucian yg menumpuk, setrikaan, rumah berantakan adalah pemandangan sekaligus pekerjaan saya sehari-hari. Belum layanan supir yang saya berikan pada famili yang berlibur di rumah. Nonstop drive from 7 am till 11 pm!!!!Habis itu masih harus mencuci piring-baju, menyapu dan menidurkan jagoan kecil saya itu.

Sungguh saya merindukan mbak ijah

Sungguh boyok saya lepas dari persendian..

SMS berikutnya dari mbak ijah benar-benar membuat boyok saya melorot sampai kaki.

“Ma,mbak ijah belum bisa mbalik. ini mencret ndak sembuh-sembuh”

Ternyata Tuhan memutarbalikkan doa saya dari wabah sembelit menjadi wabah mencret.

BAGUSSSS!!!!!!

oleh-oleh liburan....

oleh-oleh liburan….


Responses

  1. Anak Pertama ya mbam belum ? Maklum belum berpengalaman menghadapi anak balita, hehehe…

  2. Sindrome wanita karir yg ditinggal pembantu dimana hari liburan panjang adalah bukan hari yang menyenangkan untuk dilalui, mulai urus sendiri lah den anakmu itu, biar dia lebih kenal kamu dan kamu juga lebih kenal dia.

  3. hwahaha.. ending yang tragiss ;p

    btw mbaca postingmu kali ini sperti baca jobdes ku sehari-hari :))

  4. Suguhan Hasil “kerokan” yang Ok he…he…makanya tawakal Dik Deni…jangan marah-marah melulu…he…he…

  5. wakakkakakka sabar2

    tapi tuh kerokannya merah bener >_<

  6. wihhh… macan loreng darimana tuh foto terakhirnya… Kok merah bangett.

  7. halah2 ngilani poolll

  8. tengku : iya, anak pertama…yang kayaknya bikin rada trauma untuk pnya anak lagi…wakakakak
    oki : sepertinya memang harus begitu…setidaknya tiap mbak ijah cuti aku sudah habis2an menghabiskan waktuku bersama dia…
    m.ina : wahhh hebattt…saluttt…apalagi yg musti diurus 2 orang ya mbak…memang jadi ibu rumah tangga pekerjaan yg lebih sulit dari pekerjaan apapun di dunia ini…
    m.aji : wis watak-he seneng ngamuk2..makane nurun…
    novi : yang bener bukan merah, tapi ungu…hihihih
    abdee : ya begitulah hasil tirakat 2 minggu..hehe

  9. kalau urat nadi saya traveling hahaha…..

    untung belum pernah pulang traveling sampai loreng2 seperti itu…. 😀

  10. urat nadiku adalah lelaki wahahaha……

    biasa mbaden…namanya juga anak kecil…paling2 dulu mbaden waktu kecil juga gitu…..nah dia niru mamahnya…haha…

  11. tatoo…..yang sangat menakjubkan..

  12. han han : iyahhh..traveling emang menyenangkan…
    nia : nah ini..sesama aliran..wakakakak..
    mr T : apa yang anda rasakan ketika melihat tatto ini…..

  13. urat nadi kehidupanku siapa ya? hm…hana I guess 😀

    salam kenal…

    btw, itu kerokan serem bener…

  14. HwaHahahaha…

    wah, setelah berbulan ria ndak ngulik-ngulik jaringan, eh malahan baca cerita seru ini. qeqeqe…

    nah, sekarang jadi tahu dong, susahnya bundanya mbakdeni dulu. qeqeqe… apalagi jaman dulu itu pasti bundanya mbakdeni belum kenal yang namanya facebook, FS, apalagi mBlog.

    Bunda… haduh, kenapa titahmu itu begitu mengerikan bagiku…

  15. urat nadi saya adalah keluarga saya…anak, istri dan ibu saya…

    saya kaget lihat gambarnya kirain fosil wakakakak

    **ngaccciiirrrr**

  16. kudune ditulisi wanted ng gegermu, mbak 😛
    btw, nek urat nadi ku opo yoh?

  17. Mampir lagi mba, gimana kabarnya….?

  18. wah parah juga update-annya blog ini mbak. sama kayak punya saya. hihihi

  19. Wah pinter nulis juga deny.. Bisa jadi penulis hebat neh.


Leave a comment

Categories